By: Mr. Muhammad Nurhadi, S.Pd. (English Teacher of SMPN 1 Wanareja)
Search This Blog
Wednesday, August 28, 2013
ADAKAH BATAS KESABARAN MANUSIA?
Apakah sabar itu???
Apakah sabar ada batasnya??? Kenapa???
Apakah pernyataan yang diucapkan oleh seseorang bahwa sabar itu ada batasnya sesuai dengan ajaran Alloh? Apakah orang yang telah kehilangan kesabarannya bisa dikatakan benar menurut ajaran Alloh? Sampai dimanakah letak kesabaran manusia??? Samakah kesabaran yang dimiliki tiap2 pribadi???
Sabar itu mksud'a, tahan uji, tahan mndrta, ulet, tekun, dan tidak mudah putus asa dalam berusaha untuk menyelesaikan masalah, guna meraih keberhasilan. Sabar itu 'gak dibatasi, dan 'gak ada batas'a. Kalau sabar itu dibatasi, akhirnya akan muncul hilang kesabaran. Masih banyak orang-orang yang mengatakan “ Saya, udah hilang kesabaran saya". "Kesabaran itu terbatas”. Kata-kata tersebut biasanya diucapkan oleh orang-orang yang sedang emosi, sehingga sampai lepas kendali dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Disitulah mereka diuji kesabarannya oleh Allah SWT.Kata-kata orang yang tidak mendalami arti sabar, dan masih dangkal dalam memahami ajaran agama, sehingga apa yang dikatakannya bertentangan dengan ajaran agama. Kata-kata tersebut apabila dipahami oleh orang yang kurang/tidak memahami ajaran agama, maka mereka beranggapan bahawa sabar itu ada batasnya. Hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama, karena Allah memerintahkan manusia agar senantiasa bersabar dalam menjalani hidup. Jadi tidak ada perintah dari Tuhan agar manusia membatasi kesabarannya, juga tidak ada perintah dari Tuhan agar manusia hilang kesabarannnya. Letak ksabaran manusia itu, sampai di ambang tidak marah .
Sabar pada masing-masing pribadi mnusìa itu 'gak sama. Itu tergantung pada dapat atau tidaknya (sejauh mana) dia bisa mengendalikan emosi/ nafsunya. Senjata untuk menghdapi nafsu amarah (marah) adalah sabar. Orang yang kuat menurut pandangan Alloh, adalah orang yg dapat menahan dirìnya pada waktu marah atau pada saat punya nafsu jelek.
Bnyak mereka yang karena terlalu terpautnya cintanya kepada seseorang, kemudian karena putus cintanya, sehingga mereka tidak tahan uji dalam menghadapi cobaan yg menimpa dirinya. Artinya, dia tdk sabar. Sehingga banyak yg stress, gantung diri, merelakan nyawa'a digilas mobil/kerete api dll, karena mereka tidak sabar menghadapi ujian and cobaan yang sedang dialaminya.
Bahwa segala seuatu itu pasti ada akhirnya, termasuk cinta seseorang terhadap lawan jenisnya. Mungkin pada saat sedang cinta-cintanya, yang satu mati muda lebih dahulu. Kalau ditakdirkn oleh Tuhan tidak akan menjadi jodohnya, maka 'gak mungkin akan menjadi jodohnya. Maka cintanya juga akan putus sampai disitu, meskipn sudah pacaran lama. Apalagi terlalu lama. Sampai kapanpun manusia tdk akan mampu mnjebol kodar Tuhan.
Makanya, cinta kepada Allah harus diposìsikan pada posisi paling atas dari segala cinta. Kalau manusia benar-benar cinta kepada Allah, tidak mungkin dia bunuh diri/suka melakukan prbuatan-perbuatan yg dilarang oleh Alloh. Tegasnya, semakin cinta kepada Alloh, maka semakin tidak berani melakukan perbuatn-perbuatan yg dilarang oleh Alloh.
Jadi, sabar itu gak ada batasnya. Begitu juga berusaha/berikhtiar. Manusia wajib berusaha sampai ajal merenggutnya. Maksudnya, wajib berusaha selama masih hidup. Hanya saja semua keberhasilan usaha manusia dan semua apa-apa yang diinginkan oleh manusia, hanya Alloh yang menentukannya. The human being purpose, The God disposes. Kita tdk tahu takdir kita. Tetapi Allah mewajibkn kita utk berusaha/ berjuang utk kebahagiaan hidup kita.
Selama manusia masih hidup, Tuhan masih memberi peluang kepada manusia untuk berusaha samapai ajal menjemputnya. Jadi masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri.
JANGANLAH DIRI KITA TERMASUK ORANG-ORANG YANG
PUTUS ASA (FRUSTASI) sebab FRUSTASI ITU TERMASUK AMAL PARA SYETAN atau termasuk amalnya orang-orang kafir. Membiarkan diri kita berputus asa, mendidik diri menjadi pribadi yang penuh rasa putus asa (frustasi), akan mencetak diri kita sendiri menjadi pemalas dan takut menghadapi masa depan. Itu artinya mencetak diri suatu kegagalan dalam hidup yang dijalaninya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment