Search This Blog

Tuesday, November 10, 2015

CIRI-CIRI MASYARAKAT INDONESIA

MASYARAKAT INDONESIA MEMILIKI CIRI-CIRI, ANTARA LAIN YAITU:
1. Memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
2. Memiliki adat-istiadat dan budaya yang berbeda-beda sesuai dengan daerah atau pun wilayah yang ditempatinya.
3. Memiliki suku/ras dan bahasa yang berbeda-beda.

Dari keaneka ragaman atau perbedaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, maka untuk menciptakan agar masyarakat Indonesia tetap aman, nyaman dan damai, kita perlu memiliki rasa toleran yang tinggi dan saling menghormati antar sesama kita, serta tidak memaksakan kehendak kita ( dalam arti tidak main paksa) kepada orang lain, sehingga masyarakat kita tetap berkembang maju dengan baik.



Sunday, October 11, 2015

GARANSI (JAMINAN) ALLAH KEPADA MANUSIA

Hidup kita ini punya garansi, ada jaminan dari Alloh. Alloh berfirman dalam Al-Qur'an Surat Hud, ayat: 6, yang artinya: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Alloh lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).


Semua makhluk di muka bumi ini rizkinya dari Alloh. Alloh yang akan menjamin semua rizkinya. Baik rizki berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, sampai yang berupa jaminan kesehatan. Semuanya dijamin.


Jaminan dari Alloh ini punya term and condition, ada situasi dan kondisi yang bisa membuat jaminan berlaku atau tidak berlaku. Coba lihat surat Hud ayat 6 tadi, Alloh yang akan menjamin rizki semua makhluk yang ada di muka bumi. Bukan hanya kita manusia, tetapi juga hewan dan tumbuh-tumbuhan. Alloh Maha Kaya. Tak akan habis kekayaan Alloh karena menjamin rizki semua makhluk. Kita tinggal melakukan yang terbaik, maka Alloh akan memenuhi kebutuhan kita. Tapi jaminan Alloh atas rizki hambaNya ini akan berkurang dan berkurang, seiring dosa hamba tersebut. Makin gede (besar) dosanya, maka makin morat-marit rizkinya, makin diambil sama Alloh. Kalau rizki anda udah tidak cukup, badan yang diambil. Kalau badan udah tidak cukup, anak atau istri yang diambil. Itu lebih resiko.


Kalau jaminan Alloh sudah diambil, lambat laun kita tidak bisa memberikan nafkah yang cukup buat anak istri. Dikurangin sedikit demi sedikit sama Alloh. Makan susah, membayar biaya sekolah pun susah. Istri tidak pernah lagi punya cincin atau perhiasan lainnya. Jika naik lagi dosanya, maka makin diambil lagi, anak-anak akhirnya putus sekolah. Lama-lama akhirnya tidak mendapatkan semua, karena kita yang dihajar oleh Alloh. Memang kalau kita sakit, stroke atau lumpuh misalnya, itu belum tentu adzab, bisa jadi itu merupakan ujian dari Alloh. Tetapi kalau orang yang stroke itu tadinya suka semena-mena sama orang, suka dzolim (aniaya) sama orang, suka mengambil yang bukan hak miliknya, suka menipu orang, maka kemungkinan besar strokenya merupakan adzab (siksaan pedih) dari Alloh.


Kalau rizki kita udah tidak cukup buat bayar dosa, badan kita yang dihajar. Badan udah tidak cukup kena penyakit, anak istri yang kena.


Ada orang-orang yang diuji oleh Alloh. Anaknya begini, anaknya begitu, intinya anaknya bermasalah. ternyata bapaknya rentener, tukang nge-riba-in uang. Anak ini makan dari uang hasil bapaknya, kan?

Makanya janganlah kita membawa rizki yang haram masuk ke rumah kita. Karena kalau rizki haram itu sampai masuk ke rumah, makan minumnya itu jadi makanan dan minuman neraka. Susunya susu neraka, SPP sekolahnya SPP neraka. Kalau Alloh cabut jaminanNya, apakah anak anda yang makan harta haram itu disekolahkan di sekolah yang paling bagus, paling, top, paling hebat, maka tetap aja anak anda akan susah diatur, sehingga sukanya merusak dan melanggar aturan. Semoga ini bisa buat pelajaran bagi kita, bukan men-judge orang lain. Kalau memang ketemu yang begitu, kita cepat-cepat beristighfar (mohon ampun kepada Alloh).

Saturday, October 10, 2015

BERTEKAD UNTUK PUTUS DENGAN PACAR DAN PERNAH MENYAKITINYA

Pacaran di kalangan anak2 remaja biasanya hanya untuk bersenang-senang. Banyak alasan mereka mengapa mereka membutukan pacar atau pasangan lawan jenis. Mereka mengatakan bahwa mereka perlu pacar untuk menghilangi rasa BT, kesepian, kangen, jomblo, dan sebagainya. Dari nafsu asmara (cinta) yang muncul dari kalangan anak-anak remaja, ada yang terlampiaskan sehingga muncullah apa yang disebut bermesraan. Ada dari kalangan remaja yang cintanya hanya terpendam karena takut dan tidak berani mengungkapkan rasa cintanya kepada yang dicintainya, ada pula yang benar-benar bisa mengendalikan diri karena merasa belum siap menuju ke jenjang pernikahan. Di samping itu tidak sedikit pula dari kalangan anak-anak remaja yang berusaha mengendalikan diri terhadap nafsu cintanya dan menghindari pacaran yang hanya diisi dengan bermesra-mesraan, karena mereka tahu bahwa bermesra-mesraan antara cewek dengan cowok yang belum diikat dengan tali pernikahan merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam, dan itu juga merupakan perbuatan yang mengarah pada perbuatan zina. Tuhan banyak memberikan ujian dan cobaan terhadap anak-anak remaja dengan nafsu cinta dan dengan problem cintanya. Kebanyakan anak remaja belum siap melanjutkan hubungan percintaanya menuju ke jenjang pernikahan, karena mereka belum siap untuk masa depannya. Jarang percintaan di kalangan anak remaja yang punya niat tulus untuk menuju ke jenjang pernikahan. Itulah sebabnya menyakiti dalam hal hubungan percintaan di kalangan anak-anak remaja merupakan hal yang biasa. Mau dikatakan yang menyakiti akan kena hukum karma ya mungkin bisa-bisa saja. Kedua-duanya kena kutukan Tuhan juga mungkin dan bisa-bisa saja. Karena bermesra-mesraan dalam hubungan pacaran antara muda-mudi yang belum diikat dengan tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama (Islam). Sehingga seseorang yang bertekad untuk memberikan keputusan “putus cinta” dengan pacarnya, bisa jadi bahwa apa yang ia lakukan, yaitu dia melakukan putus cinta terhadap pacarnya itu lebih baik jika dia lakukan, kalau dalam perjalanan cintanya akhirnya merasa dan menyadari bahwa percintaan dan pacaran yang dia lakukan semata-mata karena nafsu syahwat cintanya belaka dan menjadikan dirinya banyak melakukan maksiyat, sedangkan dia belum siap untuk masa depannya. Dan karena dia juga merasa yakin, bahwa jika dia melanjutkan cintanya maka hanya akan semakin banyak membuat dosa dan derita atas belum kesiapan dirinya. Bahkan kalau dia merasa jera dan segera mohon ampun kepada Alloh terhadap apa-apa yang dia lakukan, maka Alloh pun pasti mengampuninya. Bisa jadi dia melakukan “putus cinta” dengan wanita atau pria yg dicintainya menjadikan kehidupan dirinya lebih baik dan mendapatkan wanita atau pria yang lebih baik sehingga hidupnya lebih bahagia di kemudian hari. Sebaliknya, bagi seseorang yang memang hanya ingin mengambil hati banyak wanita atau pria, dan cinta yang dilakukannya hanya untuk mempermainkan wanita atau pria, dan untuk menuruti nafsu syahwatnya belaka, maka orang yang demikianlah yang akan banyak terkena hukum karma, alias terkena banyak kutukan Tuhan dalam hidupnya. Itulah cinta. Beware a lot in matters of love. Itulah sebabnya, bahwa cinta kepada selain Alloh tidak boleh melebihi cintanya kepada Alloh SWT. Hanya saja manusia adalah tempat lupa dan salah, sehingga hampir setiap saat berbuat dosa. Terlebih-lebih kaitannya dengan nafsu syahwat cinta, maka sulit untuk mengendalikannya, sebab dengan berpacaran dirasakannya asyik, bisa menghilangkan rasa bete meskipun hanya sesaat, menyenangkan dan membuat bahagia walaupun pada hakekatnya bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis yang belum diikat dengan tali pernikahan membuat dirinya banyak kena ujian, cobaan, dan peringatan dari Tuhannya, karena banyak melanggar aturan-aturan Alloh dalam bercinta. Alloh memberikan rambu-rambu dan aturan-aturan, bahwa bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis yang belum diikat dengan tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama (Islam). Itulah sebabnya manusia sebagai yang diciptakan oleh Alloh harus berhati-hati dan waspada. Waspadalah dan berhati-hatilah dalam masalah cinta. Cinta bisa membuat hidup terasa senang dan bahagia, dan karena dengan cinta pula bisa membuat seseorang hidup menderita penuh mala petaka, bahkan gila. Semoga Alloh Dzat Yang Maha Pengampun mengampuni segala kelalaian, kealpaan, kesalahan dan dosa-dosa kita. Aamiin.

Friday, October 2, 2015

THE REALITY OF LIFE ACCORDING TO ISLAM (HAKIKAT HIDUP MENURUT ISLAM)

As a Muslim who believes in Allah and the Last Day, our view of life to this world is nothing but just a place to stop by for a while. Because there is still a long life for the human being in the future, that is the life in the hereafter or akhirat. That is the truth of the life after the human death in the world. 

No other life after hereafter. In hereafter, the human will live forefer. A lot of persons live happily, and not a little human who live sadly with getting a lot of painful punishment from Allah SWT. This is the natural world which was second life in the human journey, after they previously live in the womb, for approximately 9 months. 

The world we now live in is, perhaps during 100 years old we will live in. But the size is not standard, because anytime and anywhere, God will deign to move us to another real nature again, that is hereafter or akhirat nature. It could be someone inhales the air once or in one minute in this world, then Allah Almighty called him directly. Some are old, but not a few who are young, fit and healthy, having a good career, wealthy, respectable and being prime, but the provisions of Allah can not be denied by any human being. Whenever God wish to revoke our lives, sure our lives will be revoked, with a particular cause or even without a specific reason. All sorts of effort and resources that we do, will not be able to reject what God has decided. 

After passing through the nature of this world, all men will experience many other nature. There are two choices for human, getting the enjoyment or misery. But the human must choose from now, not when we are in another nature later. Because the world nature nowadays, it has been established by God to serve us as a place of determinent when deciding to move to another real nature. In the nature of the world life, God only asks us to declare the recognition that there is no god except Allah and that Prophet Muhammad is His messenger. And we live in an Islamic rules that have been setted and decided. 

All informations about the way of life that is wished by Him, were presented and delivered clearly through the Al-Qur'an and Al-Hadith. There is no reason to argue that someone in the world is not getting any information about his religion. When human in this world do what God has set, then when they then go into another real nature, happiness will remain for them. Both physical and spiritual happiness. Conversely, if the nature of the world is to be a place to fool around, forgetting what God commanded, breaking what had been banned, disregard all of His rules, then once they go into another nature, God must prepare for them to live miserable physically and spiritually. 

In the grave some human will be tortured with painful punishments. In the Makhsyar field they will be made frightened and lost. In the the court of the end verdict a lot of people will be handed down heavy and then finally they will be taken into the hell fire which twinge them. How happy the human who can see the map of the journey of their life in this world. 


The time period of human life in the world nature is very relative, can be long or it can be a while. While the other worlds that we will face later so big, large, great, and eternal. It is unfortunate if we waste the golden opportunity provided in the world nature in vain. It would be better with a little hard, patient and sincere in the world nature which is only temporary, than we will get painful punishment in the other nature again (in the here after or akhirat nature). 

We all will be soon moving nature, sooner or later. Ensure that when we move into another real nature, we take stock of faith and good deeds. If not, we will lose. For the sake of time, that the most of the human are in loss. Except those who believe and do good deeds, and counsel each other (one another) to the truth and advise each other (one another) to patience (Surah Al-'Asr: 1-4)

Wednesday, September 30, 2015

BAGAIMANAKAH PACARAN MENURUT ISLAM, HALAL ATAU HARAM?



MENGAPA BUDAYA BERPACARAN SEMAKIN MENJAMUR?

Berpacaran membuat cowok bahagia, ataukah membuat cewek terluka dan menderita? Ataukah bahwa berpacaran itu membuat pasangan antara si cowok dengan si cewek berbahagia hanya pada saat mereka sedang berduaan dan saling bermesraan, kemudian selebihnya adalah penderitaan bagi keduanya? Ataukah bikin si cewek dan si cowok tersebut banyak mengalami galau pada pada kehidupan sehari-hari mereka?

Artkel dan bacaan-bacaan, ataupun bahasan-bahasan tentang pacaran sangat diminati dan disukai terutama bagi para remaja, yaitu para cewek dan cowok yang sedang mengalami masa puber. Masa puber bagi remaja biasanya ditandai antara lain bagi si cewek atau si cowok mulai mencintai lawan jenisnya. Bagi si cewek biasanya juga ditandai dengan mulai haid atau datang bulan, adapun bagi si cowok ada kalanya ditandai dengan mimpi basah, tumbuhnya rambut kumis, dan lain-lain.

Dengan semarak dan ramainya masalah pacaran di negeri ini, maka pada pembahasan sesi (sesion) ini kita akan mengangkat masalah pacaran. Pacaran yang sudah merupakan fenomena menggejala dan bahkan sudah seperti jamur dimusim hujan menjadi sebuah ajang idola bagi remaja . Cinta memang sebuah anugerah, cinta hadir untuk memaniskan  hidup di dunia apalagi rasa cinta kepada lawan jenis, yaitu kepada sang pujaan hati atau sang kekeasih hati, maka menjadikan cinta itu begitu terasa manis bahkan kalo orang bilang bila orang udah cinta maka empedu pun terasa seperti gula. Begitulah cinta. Sungguh hal yang telah banyak menjerumuskan kaum muslimin ke dalam jurang kenistaan manakala tidak berada dalam jalur rel yang benar. Mereka sudah tidak tahu lagi mana cinta yang dibolehkan dan mana yang dilarang. Terlebih bagi orang-orang Islam yang kurang memahami ajaran Islam, mereka sering melontarkan kata-kata yang bertentangan dengan Islam (agama yang dipeluknya), terkait dengan masalah pacaran.

Kehidupan seorang muslim atau muslimah tanpa pacaran adalah hambar, begitulah kata mereka. Kalau dikatakan kepadanya dengan kata-kata "kamu nggak usah pacaran", maka serentak mereka akan mengatakan " Lha kalo nggak pacaran, gimana kita bisa ngenal calon pendamping kita ?". Kalau dikatakan pacaran itu haram akan dikatakan, " pacaran yang gimana dulu.". Beginilah keadaan kaum muda sekarang, racun syubhat, dan racun membela hawa nafsu sudah menjadi sebuah hakim  terhadap hukum halal-haramnya sesuatu, boleh dan tidak. Tragis memang kondisi kita ini, terutama yang muslimah. Mereka para muslimah kebanyakan berlomba-lomba untuk mendapatkan sang pacar atau sang kekasih, apa sebabnya, " Aku takut nggak dapat jodoh ". Muslimah banyak ketakutannya tentang calon pendamping, karena mereka tahu bahwa  perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 : 5. Tapi apakah jalan pacaran sebagai penyelesaian? Jawabnya Tidak. Bagaimana bisa, kita ikuti selengkapnya pembahasan ini sebagai berikut, ( diambil dari buku Pacaran dalam Kacamata Islam karya Abdurrahman al-Mukaffi).
Dikatakan beliau, bahwa  pacaran dikategorikan sebagai nafsu syahwat yang tidak dirahmati oleh Allah, karena ketiga rukun yang menumbuhkan rasa cinta menyatu di luar perkawinan. Hal ini dilakukan dengan dalih sebagai suatu penjajakan guna mencari partner yang ideal dan serasi bagi masing-masing pihak. Tapi dalam kenyataannya, masa penjajakan ini hanya dimanfaatkan sebagai pengumbaran nafsu syahwat semata-mata, bukan bertujuan secepatnya untuk melaksanakan perkawinan atau pernikahan secara syah menurut aturan agama.
Hal ini tercermin dari anggapan mereka bahwa merasakan ideal dalam memilih partner jika ada sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Mereka merasa beruntung sekali jika selalu dapat berduaan, dan berpisah dalam waktu pendek saja tidak tahan rasanya. Dan keduanya merasa satu sama lain saling memerlukan.
  2. Mereka merasa cocok satu sama lainnya. Karena segala permasalahan yang sedang dihadapi dan dirasakan menjadi masalah atau persoalan yang perlu dicari pemecahannya bersama. Hal ini dimungkinkan karena mereka satu dengan lainnya merasa dapat mencapai saling pengertian dalam seluruh aspek kehidupannya.
  3. Mereka satu sama lain senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk menuruti kemauan sang kekasih. Hal ini dimungkinkan karena perasaan cinta yang telah tumbuh secara sempurna dengan pertautan yang kuat. Karena rasa saling cintanya yang sangat kuat, meskipun hubungan mereka baru level berpacaran, alias belum ada ikatan pernikahan, akan tetapi mereka melakukan hubungan asyik berduaan, bahkan sering terjadi sering berciuman dan berpelukan. Lebih parahnya lagi semakin tidak bisa mengendalikan nafsu syahwatnya, maka bisa melakukan hubungan perzinaan, padahal perbuatan zina merupakan perbuatan haram, atau perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam.
Tapi tanpa disadari, pacaran itu sendiri telah melambungkan perasaan cinta yang semakin tinggi. Di sisi lain pacaran menjurus pada hubungan intim yang merusak cinta, melemahkan dan meruntuhkannya. Karena pada hakekatnya hubungan intim dalam pacaran adalah tujuan yang hendak dicapai dalam pacaran. Oleh karena itu orang yang pacaran selalu mendambakan kesyahduan. Dengan tercapainya tujuan tersebut kemungkinan tuntutannya pun mereda dan gejolak cintanya semakin melemah. Hingga kebencian menghantui si bunga yang telah layu, karena si kumbang belang telah menghisap kehormatan secara haram.

Tak ubahnya seperti apa yang dinginkan oleh seorang pemuda untuk memadu cinta dengan dara jelita kembang desanya. Dalam pandangannya sang dara tampak begitu sempurna. Hingga kala itu pikiran pun hanyut, malam terkenang, siang terbayang, makan tak enak, tidur pun tak nyenyak, selalu terbayang si  dia yang tersayang. Hingga tunas kerinduan akhirnya menggapai tangan, menggelitik sambil berbisik. Bisikan nan gemulai, tawa-tawa kecil kian membelai, canda-canda hingga terkulai, karena asyik, cinta pun telah menggulai. Menggulai awan yang membubung tinggi ke angkasa, merobek cinta yang tinggi membintang, hingga luka mengubur cinta.

Semakin erat dan asyiknya hubungan antara seorang pemuda dengan pemudi melalui pacaran, maka semakin tak tahan dan tak betah rasanya walau berpisah hanya dalam waktu yang tak lama, karena rasa kangen atau kerinduan yang semakin mendalam untuk bertemu dengan kekasih (pacar)nya, dan merupakan rasa galau yang tak akan pernah sembuh sebelum bertemu dengannya, bahkan akan terus menderita kalau apa yang diinginkan terhadap pacarnya belum dilampiaskannya. Rasa semakin rindu terhadap pacar adalah rasa galau yang semakin bertambah galau yang menjadikan hidup dan kehidupannya selalu gelisah, pikiran tidak tenang. Dengan berpacaran menjadikan diri semakin banyak melanggar aturan-aturan Tuhan, menjadikan diri tidak ingat dan lalai kepada Tuhan, sehingga Tuhan menjadikan mereka semakin tidak bisa tenang dalam menjalani kehidupan yang sedang dijalaninya dalam kehidupan sehari-harinya. Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa kita diperintahkan untuk memperbanyak dzikir (ingat) kepada Tuhan, dan bahwa dengan banyak berdzikir (ingat) kepada Tuhan, maka jiwa (hati) menjadi tenang?

Hubungan pergaulan pemuda dengan pemudi melalui berpacaran, menjadikan rasa hubungan yang terasa ingin terus-menerus semakin intim. Terlebih bahwa hubungan mereka nantinya ingin menjadi pasangan suami-istri yang ideal, maka mereka selalu berusaha agar hubungan mereka semakin dekat/intim dan semakin kuat, mereka tidak menyadari bahwa hubungan keintiman antara cowok dan cewek semakin mengarah pada hubungan seksual. Sebab titik klimaknya hubungan cinta itu kalau sudah melakukan hubungan seksual. Terlebih kalau cintanya itu hanya karena nafsu syahwatnya yang ingin cepat-cepat dilampiaskan kepada cewek yasng sedang dicintainya, maka sungguh sangat kasihanlah bagi cewek yang menjadi korbannya. Itulah sebabnya banyak cewek yang menjadi korban cinta, akibat pelampiasan nafsu syahwat cowok berhidung belang yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan bagi cewek, banyak dari mereka yang terlalu sempit pemikirannya. Si cewek hanya berfikir bahwa dirinya mencintai cowok yang dicintainya, dan cowok tersebut juga mencintai dirinya.

Banyak dari kalangan cewek yang tidak berfikir dan bertanya dalam hatinya saat mereka sedang dilanda cinta atau asmara, apakah si cowok tersebut hanya ingin melampiaskan nafsu syahwatnya melalui berpacaran dengannya. Karena rasa yang begitu kuat bagi si cewek untuk menginginkan si cowok tersebut menjadi miliknya atau kekasihnya, sehingga banyak cewek yang tidak kontrol diri, mereka berani mengeluarkan pernyataannya masing-masing dengan kata-kata "Aku berani mengorbankan diriku hanya untukmu", "Aku berani berkorban untukmu", Aku segalanya hanya untukmu", sehingga ada sebagian cewek yang pada saat berpacaran sudah berani menyerahkan kehormatannya kepada si cowok yang dicintainya. Padahal sangat sering terjadi ketika si cewek sedang sangat cintanya kepada si cowok, ternyata si cowok tersebut telah terbang dan menghinggapi cewek cantik lain yang lebih aduhay. Janji mereka ingin "Sehidup semati" merupakan janji gombal saja. Omong kosong belaka. Si cewek yang tadinya sangat diidam-idamkan  oleh si cowok tersebut ternyata dibuang begitu saja. Habis manis sepah dibuang, dan berakhirlah riwayat cintanya


Begitulah nasib tragis bagi si cewek yang tidak bisa mengendalikan diri dan terlalu ceroboh menghadapi cowok yang dicintainya, yang ternyata si cowok hanya ingin menghisap madunya belaka dengan melalui pelampiasan nafsu syahwatnya. Sehingga akhir cerita yang terjadi adalah bahwa cinta antara si cowok dengan si cewek tadi hanya membekaskan luka dan derita yang lama dan bahkan hidup penuh frustrasi bagi si cewek. Hubungan berpacaran antara si cowok dengan si cewek cenderung ingin semakin erat dan intim dalam berhubungan, bahkan pada zaman sekarang, sebagian dari hubungan mereka yang berpacaran ada yang hubungannya tampak bagai hubungan antara suami dengan istri karena terlalu dekatnya hubungan antara si cewek dengan si cowok pasangannya. Hubungan mereka adalah hubungan yang semakin mendekat dengan perzinaan. Rasa galau selalu menghantui  dirinya saat-saat tak berdampimgan dengan kekasihnya. Rasa keinginan bagi orang yang sedang pacaran adalah rasa untuk cenderung bisa melakukan hubungan intim dengan pacarnya yang semakin meninggi, karena keinginan kuatnya adalah cintanya benar-benar merupakan cinta sejati, alias berharap bahwa nantinya bisa menjadi pasangan suami-istri, walau ternyata cintanya kandas di tengah jalan terkena angin dan ombak sehingga luka, derita dan lara yang terjadi karena cinta mereka bukan cinta sejati.







Sunday, September 27, 2015

REMOVE, DEACTIVATE, AND ACTIVATE CHANNELS (CARA ME-REMOVE, ME-NON ACTIVE-KAN, DAN MENGAKTIFKAN CHANNEL)


You can remove, deactivate or reactivate custom channels and URL channels.


REMOVE A CHANNEL
You can remove a channel and deletes it from performance reports by doing these:
1. Visit the custom or URL channel page.
2. Select the check box next to the channel you want to          remove.
3. Click the Actions drop-down and select Remove.

DEACTIVATE A CHANNEL
When you deactivate a channel, the system stops collecting data on it, but it’s saved in performance reports.
You can always activate it again if you want to begin collecting data on it, by doing these:
1. Visit the custom or URL channel page.
2. Select the check box next to the channel you want to         deactivate.
3. Click the Actions drop-down and select Deactivate.

ACTIVATE A CHANNEL
When you activate a deactivated channel, the system begins collecting data on it again. You can activate a deactivated channel by doing these steps:
1. Visit the custom or URL channel page.
2. Select the Show: deactivated check box.
3. Select the check box next to the channel you want to ac      ativate.


4. Click the Actions drop-down and select Activate.





REMOVE, DEACTIVATE, AND ACTIVATE CUSTOM AND URL CHANNELS

You can remove, deactivate or reactivate custom channels and URL channels.

REMOVE A CHANNEL
You can remove a channel and deletes it from performance reports by doing these:
1. Visit the custom or URL channel page.
2. Select the check box next to the channel you want to
    remove.
3. Click the Actions drop-down and select Remove.


DEACTIVATE A CHANNEL
When you deactivate a channel, the system stops collecting data on it, but it’s saved in performance reports.
You can always activate it again if you want to begin collecting data on it, by doing these:
1. Visit the custom or URL channel page.
2. Select the check box next to the channel you want to 
    deactivate.
3. Click the Actions drop-down and select Deactivate.


ACTIVATE A CHANNEL
When you activate a deactivated channel, the system begins collecting data on it again. You can activate a deactivated channel by doing these steps:
1. Visit the custom or URL channel page.
2. Select the Show: deactivated check box.
3. Select the check box next to the channel you want to
    activate.

4. Click the Actions drop-down and select Activate.